Saham Bank Jago Langsung Melejit, Bagaimana prediksi di Tahun 2022 ini?

Layanan transportasi Gojek Perusahaan terbesar di Indonesia,

Gojek, baru-baru ini memulai debutnya di BEI (Bursa Efek Indonesia). Bagaimana bisa? Karena peningkatan usaha bisnis yang diciptakan oleh Gojek, saham Bank Jago terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Bukan main-main, provider dengan kode nama ARTO ini masuk dalam daftar 10 provider dengan kapitalisasi signifikan di BEI.

Dilaporkan oleh Bisnis, penutup pasar (kapitalisasi pasar) ARTO pekan lalu Februari 2021 mencapai Rp118,33 triliun. Performa yang luar biasa bagus ini sangat terlihat dari minggu lalu karena ARTO meningkat 42,48%. Sementara itu, sepanjang tahun ini, ARTO telah meningkat menjadi 231,31%

Nah, apa yang membuat saham Bank Jago jadi gila? Apa yang dilakukan Gojek hingga menjadikan ARTO sebagai salah satu penyedia banjir terbesar? uang? Simak ulasan lengkapnya berikut ini jika Anda memang ingin memasukkan ARTO ke dalam portofolio saham mereka.

Baca juga: Faktor Penyebab Harga Emas Turun

Biasakan Bank Jago

saham bank jago
© anakoran

Sebagai lembaga keuangan yang paling banyak dibicarakan, Bank Jago sebenarnya didirikan di Bandung pada tahun 1992. Saat itu masih bernama Bank Artos Indonesia. Perubahan kepemimpinan di Bank Jago dimulai dengan pembelian Jerry Ng dan Sugito Walujo pada tahun 2019 dengan Metamorphosis Ecosystem Indonesia dan Wealth Track Technology Limited.

Harga beli Rp243 miliar merupakan 51% dari penyisihan yang disetujui perusahaan. Sekadar informasi, Jerry dan Sugito bukanlah orang asing di industri perbankan Indonesia. Jerry sempat menjabat sebagai Vice President BTPN sementara Sugito adalah investor BTPN, sebelum bank yang memproduksi produk Jenius itu dibeli oleh Sumitomo Mitsui (SMBC).

Tiga tahun sebelum proses akuisisi, bank yang didirikan Arto Hardy ini sudah ada di BEI pada 2016. Tak heran ketika Jerry dan Sugito bergabung sebagai ‘gubernur’ baru, ada keraguan kuat bahwa Bank Jago akan menjadi daerah yang luas. bank digital sebagai layanan Jenius. Setahun setelah pergantian kepemimpinan, Bank Jago mulai ‘menghebohkan’ bisnis keuangan.

Untuk Perkuat Lingkungan Bisnis, Gojek Berisi 22% Saham Bank Jago.

tanda gojek

Sejak hilangnya sang pendiri, Nadiem Makarim, yang memilih menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, gurita bisnis Gojek tampaknya sedang naik daun. Menutup tahun 2020, Gojek memilih memperkuat lingkungan bisnis dengan berinvestasi di sektor perbankan. Gojek resmi kembali membeli saham Bank Jago di pasar negosiasi pada pertengahan Desember 2020.

TRENDING  Aplikasi Trading Saham Terbaik di Indonesia (2022) 

Baca juga: Kenali (dapatkan, dapatkan) dengan teknik masa kini

Menggunakan bendera PT Dompet Karya Anak Bangsa (DOKAB) dari Gopay, Gojek membeli 1,95 miliar saham ARTO dengan harga pelaksanaan Rp1.150. Pada harga tersebut, aset DOKAB di ARTO naik menjadi 22,16% (2,4 miliar lembar saham) setelah sebelumnya hanya 4,14% (449,14 juta lembar saham).

Dari informasi yang ada, total penjualan pembelian saham Bank Jago pada Desember 2020 oleh DOKAB sebesar Rp2,25 triliun. Menurut Chaikal Nuryakin Ph.D selaku Digital Economist di LPEM FEB UI, langkah ini merupakan strategi bisnis untuk mendukung inklusi keuangan. Pasalnya, Gojek sangat ingin mengangkat Gopay dan Bank Jago untuk fokus pada perbankan digital.

Dilansir Liputan6, Fendy Susiyanto selaku pengamat pasar keuangan dari Finvesol Consulting menilai ekspansi bisnis digital Gojek ke digital banking merupakan langkah yang tepat untuk pertumbuhan bisnis mereka. Seperti diketahui, Gojek kini memiliki ratusan ribu UMKM dan jutaan mitra pengemudi di seluruh Indonesia yang terhubung dengan Gopay.

Untuk lebih meningkatkan potensi bisnis, jelas kehadiran bank sangat dibutuhkan oleh Gojek. Di sisi lain, Bank Jago diharapkan mampu membuka akses layanan perbankan digital kepada masyarakat di seluruh Indonesia sejalan dengan gaya hidup seluruh masyarakat. mocheng. Dengan Gopay yang menjangkau 200 kabupaten di seluruh Indonesia, tentu sangat menjanjikan.

Teknologi Gopay dapat mempercepat inklusi keuangan, namun dibatasi oleh aturan karena Gopay bukan lembaga perbankan. Mengingat Indonesia merupakan negara dengan populasi perbankan terbesar keempat di dunia, hubungan antara Gojek dan Bank Jago sangat layak untuk dinantikan di masa mendatang.

Bank dan Keuangan Perbankan Jago

Dari laporan keuangan yang dikirim ke BEI hingga September 2020, Bank Jago belum menghasilkan laba. Dimana saat ini kerugian dilaporkan sebesar Rp 105,71 miliar dan kerugian sebagian telah dilaporkan sebesar 87,66% hingga triwulan II 2020 dari periode yang sama tahun 2019, sekitar Rp 15,82 miliar. Sementara total aset perseroan meningkat menjadi Rp 1,72 triliun.

TRENDING  Cara Mudah Mendapatkan Pulsa Gratis Semua Operator. Langsung Dapat

Dikabarkan pula bahwa suku bunga Bank Jago meningkat menjadi Rp42,89 miliar, sedangkan pada 2019 sebesar Rp9,77 miliar. Hal ini membuktikan bahwa pertumbuhan pendapatan mengalami peningkatan sebesar 339,01%. Total pertumbuhan kredit juga tumbuh 64,82% dari Rp 349,14 miliar menjadi Rp 575,44 miliar, diikuti dengan peningkatan pasokan menjadi 7,66% dari 4,02%.

Namun baru pada tahun 2021, Bank Jago menarik perhatian pergerakan pedagang ARTO di pasar modal. Ditutup pada Rp 4.300 pada 30 Desember 2020, saham Bank Jago mencapai puncaknya di Rp 10.900 pada 22 Februari 2021. ARTO power berhasil membawa kapitalisasi pasar menjadi Rp 119,42 triliun.

Baca juga: Perhatikan 3 Aturan Perusahaan Sebelum Membeli Saham

Kapitalisasi Pasar Bank Jago Mengejutkan

saham bank jago
© Detik

Dari data RTI, Senin (22/2), saham Bank Jago naik 17,33% ke level RP. 11 ribu per saham, meskipun terbuka, naik 75 poin ke level RP. 9.450 seluruhnya. Sebelumnya pada Jumat (19/2) pekan lalu, ARTO telah naik 9,01% menjadi Rp9.375 per saham. Langkah tersebut akhirnya membuat kapitalisasi pasar ARTO melewati BBNI pekan ini.

Seperti diketahui, BBNI merupakan distributor PT Bank Negara Indonesia (BNI). Pada Senin sore, BBNI secara keseluruhan tetap nyaman di Rp6.000 dengan kapitalisasi pasar Rp111,89 triliun. Tak hanya BBNI, ARTO juga mengganti ICBP utama dengan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang sekaligus memiliki kapitalisasi pasar Rp 101,75 triliun.

Tak henti-hentinya BBNI dan ICBP, kali ini pemasok pabrik rokok GGRM GT Gudang Garam Tbk yang juga dilewati oleh ARTO. Di bursa dilaporkan bahwa GGRM turun signifikan sebesar 0,60% ke level Rp 37,525 per saham dalam kapitalisasi pasar Rp 72,2 triliun. Kinerja yang baik dari saham Bank Jago tidak lepas dari ide inti Gojek.

TRENDING  How to Get Fast a Gmail App for Desktop in 2022

Karena menurut Nafan Aji selaku inspektur PT Binaartha Sekuritas, pertumbuhan nilai ARTO entah bagaimana dipengaruhi oleh DOKAB yang merupakan bagiannya. DOKAB, bagian dari Gojek, terus meningkatkan permintaan saham ARTO, berkat posisi Gojek sebagai perusahaan. decacorn dengan jutaan pengguna di negara ini.

Dipantau BEI, saham ARTO sedang turun

Melihat pergerakan saham Bank Jago yang semakin berkembang, BEI langsung memantau ARTO. Karena terus meningkat melebihi normal, maka status ARTO dianggap UMA (Acara Pasar yang Tidak Biasa). Dari keterangan Lidia M. Panjaitan selaku Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, pengumuman UMA tersebut bukan berarti ARTO melanggar aturan pasar keuangan.

Untuk itu, BEI menghimbau investor untuk terus memantau kinerja perusahaan, termasuk permintaan verifikasi bursa, untuk mengkaji rencana bisnis perusahaan jika tidak disetujui oleh RUPS, untuk meraih peluang di masa depan. Ini bukan kali pertama ARTO mendapat sorotan dari BEI, karena sebelumnya perdagangan ARTO dihentikan pada Juli 2020.

Baca juga: Apa Itu Analisis Teknis dan Pengujian Dasar?

Pada saat itu, perdagangan saham ARTO dihentikan untuk pendinginan di pasar umum dan di pasar saham. Sementara itu, pada 15-19 Februari 2021 saja, ARTO menguat 30,21% ke level Rp9.375 dengan total volume perdagangan 22.310 kali dan nilai transaksi Rp467,4 miliar.

Namun, pada akhir Selasa (23/2) lalu, ARTO tampak tak mampu melanjutkan performa bagusnya. Bahkan ARTO berada di zona merah sedangkan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) masih kuat. Turun 6,88%, ARTO ditutup pada Rp10.150 per saham. Hal ini masih dianggap wajar oleh sebagian analis, apakah Anda tertarik untuk membeli saham di Bank Jago?

You May Also Like

About the Author: admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *